Iklan Bersponsor
Resident Evil menjadi salah satu game horor bertema zombie paling populer diberbagai dunia, termasuk di Indonesia ini sendiri.
Hampir semua seri Resident Evil sukses menarik perhatian para gamers, termasuk Resident Evil: Village. Namun, apakah kamu tahu bahwa game tersebut ternyata mendapatkan sensor ketika rilis di Jepang.
Apa alasannya? Temukan jawabannya dibawah ini
Menurut informasi yang didapatkan dari situs SegmentNext, ada dua versi Resident Evil: Village yang akan rilis di negara Sakura tersebut, diantaranya adalah “CERO D” untuk pemain yang berusia dibawah 17 dan “CERO Z” untuk pemain yang berusia diatas 18 tahun.
Meskipun demikian, dua versi tersebut tidak ada perbedaan yang menonjol. Baik versi CERO D maupun CERO Z akan menyensor cuplikan kekerasan seperti memenggal kepala dan kekerasan lainnya.
Baca: PUBG: New State Tembus 5 Juta Pre-register Dalam Waktu Satu Minggu
Kedua versi game tersebut juga akan menampilkan lebih sedikit darah dibandingkan dengan versi Resident Evil: Village barat yang tidak memiliki konten yang disensor.
Satunya-satunya perbedaan yang terasa antara versi CERO D dan CERO Z adalah, versi CERO Z memiliki “ekspresi yang lebih keras” dibandingkan versi sebelumnya.
Selain itu, Capcom, selaku pengembang juga mengungkapkan bahwa Resident Evil: Village yang rilis di Jepang akan mengurangi adegan tertentu namun mereka tidak menjelaskan lebih detail karena mungkin demi menghindari yang namanya spoiler.
Untuk saat ini belum informasi apapun dari pihak Capcom apakah mereka akan membawa banyak konten seksual atau akan menguranginya. Jadi kita tunggu saja info selanjutnya.
Baca: Cara Pre-Order PS5 di Indonesia
Resident Evil: Village dijadwalkan rilis untuk platform PlayStation 4, PlayStation 5, Xbox One, Xbox Series, dan tentu saja PC pada 7 Mei 2021 mendatang.